29 Januari 2011

Membuat Background Google Dengan Foto Sendiri

Bagi Anda yang sering memakai mesin pencari google, mungkin selama ini bosen melihat tampilan yang dari tahun ke tahun yang selalu sama, hampir tidak ada perubahan, dengan background warna putih dan sangat minimalis. Yang sering berubah hanya logo google, yang sering di ganti menyesuaikan dengan peristiwa yang sedang terjadi.

Tapi sekarang Anda boleh senang, karena bisa mengganti background putih tersebut sesuai dengan selera Anda, bisa foto Anda sendiri atau juga wallpaper-wallpaper kesukaan Anda.

Bagaimana caranya merubah background tersebut? gampang banget deh..

1. Sign In ke account google Anda di sudut kanan atas situs google.
Google

2. Klik “ganti gambar latar / change background image” di pojok kiri bawah situs google.
Google

3. Pilih salah satu gambar latar / background dari :

  • Dari Komputerku : Pilih gambar yang di simpan pada komputer Anda.
  • Foto di Web Picasa : Pilih gambar dari Picasa Web Album.
  • Galeri Publik : Pilih dari foto umum yang ditampilkan di Picasa Web Album.
  • Pilihan Editor: Pilih salah satu gambar yang direkomendasikan oleh google.
Google

4. Setelah Anda telah memilih gambar Anda, klik Select di bagian bawah jendela. Mungkin membutuhkan waktu beberapa saat sebelum latar belakang baru Anda muncul situs google.

Contoh hasilnya :

Google

Gambar harus minimal 800 x 600 piksel dan dalam salah satu format berikut: jpeg., Tif., Tiff., Bmp., Gif., PSD (Photoshop)., Png., Tga., dan format RAW yang dipilih.

Browser yang kompatibel untuk layanan ini adalah : google Chrome, Internet Explorer 7.x (Windows XP, Windows Vista), Internet Explorer 8.x (Windows XP, Windows Vista), Firefox 3.x (Windows XP, Vista, Mac OSX), Safari 3 (Mac OSX) dan Safari 4 (Mac OSX)

Kalau Anda tidak suka ada backgroundnya dan ingin kembali ke tampilan awal, tinggal klik “hapus gambar latar” di pojok kiri bawah kapan saja. Asyik kan.. hehehe..


[Sumber www.psb-psma.org]

28 Januari 2011

Tutorial Setting Hotspot di SMAN 2 Pasuruan

Untuk bisa menggunakan layanan Hotspot yang ada dilingkungan UPT SMAN 2 Pasuruan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum menggunakan layanan Hotspot yang ada. langkah tersebut adalah :
1. Pastikan komputer Anda ada perangkat Wifinya
2. Klik kanan pada bagian kanan bawah yang ada gambar monitor 2 atau simbol Wifi
3. Pilih Connect to a Network
4. Pilih perangkat Wirelless yang ada (schoolnet@pustekkom atau Pusat Sumber Belajar)
5. Klik kanan pada bagian kanan bawah yang ada gambar monitor 2 atau simbol Wifi
6. Pilih Network and Sharing Centre
7. Apabila masih ada tanda silang silakan pilih Manage Network connections
9. Klik kanan pada perangkat wirelless yang ada di komputer Anda lalu klik Properties
10. Muncul kotak dialog pilih TCP/IPv4 kemudian klik Properties
11. Ketik 192.168.1. ...(di atas angka 50) pada IP Address dan 192.168.1.1 pada Default gateway
12. Klik OK

21 Januari 2011

Tutorial pembuatan animasi tulisan dengan Photoshop

Langkah 1

Buatlah sebuah file baru dengan Photoshop. Ukuran file bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Pada tutorial ini, saya menggunakan sebuah file yang berukuran 468 x 60 pixel; 72 dpi; RGB; content=white.

tutorial photoshop animasi 1

Langkah 2
Buatlah sebuah tulisan dengan menggunakan Type tools pada Photoshop.

tutorial photoshop animasi 2

Langkah 3

  • Jika Anda menggunakan versi Photoshop 7 hingga CS:
    Klik icon Jump to Image ready. Icon ini terletak di sebelah bawah pada Tools Box. Anda juga bisa memilih menu File > Jump To > Adobe ImageReady 7.0 (pada Photoshop 7), atau File > Edit in Image Ready(pada Photoshop CS).

    tutorial photoshop animasi 3

  • Jika Anda menggunakan versi Photoshop CS3:
    Pilih menu Window > Animation

    tutorial photoshop animasi 4

Langkah 4
Akan Anda dapati sebuah palet panjang di sebelah bawah (bentuk tampilan relatif sama baik pada Image Ready ataupun Photoshop CS3).

tutorial photoshop animasi 5

Jika perlu, perlebar tampilan palet ini dengan melakukan klik dan geser pada sudut kanan bawah palet tersebut.

Langkah 5
Geser tulisan hingga ke sebelah kiri luar dari background yang putih, hingga seluruh tulisan tidak nampak.

tutorial photoshop animasi 6

Langkah 6
Klik icon Duplicate current frame.

tutorial photoshop animasi 7

Langkah 7
Sekarang ada 2 frame pada palet Animation. Pastikan yang terpilih sekarang adalah frame kedua.
Geser lagi tulisan hingga sisi kanan luar dari background.

tutorial photoshop animasi 8

Langkah 8
Klik icon Tweens animation frames.

tutorial photoshop animasi 9

Tujuan penggunaan Tween ini adalah untuk mempermudah pembuatan frame-frame animasi. Tween akan menambahkan frame secara otomatis berdasarkan perbedaan posisi, ukuran, tranparansi, dan efek pada obyek.

Kemudian akan muncul kotak dialog baru, seperti gambar tutorial berikut ini.

tutorial photoshop animasi 10

Pada kotak dialog ini, kita bisa mengatur:

  • Tween with: digunakan untuk memilih frame mana yang akan kita gunakan sebagai dasar animasi berdasarkan frame yang aktif. Karena kita aktif pada frame kedua, maka yang tepat adalah Previous Frame.
  • Frame to Add: digunakan untuk memilih jumlah frame yang akan ditambahkan. Semakin banyak jumlah frame, animasi akan semakin nampak halus, tetapi ukuran file hasil jadinya akan semakin besar.
  • Layers: digunakan untuk memilih animasi pada antara semua layer, atau hanya pada layer yang aktif saja.
  • Parameters: digunakan untuk memilih jenis perubahan obyek yang digunakan sebagai dasar animasi

Langkah 9
Klik icon Plays/stops animation.

tutorial photoshop animasi 11

Animasi sudah jadi. Jika Anda menginginkan pengaturan kecepatan animasi, bisa Anda pilih dari tulisan 0 sec disebelah bawah frame.

tutorial photoshop animasi 12

Jika pengaturan kecepatan ini akan dilakukan pada banyak frame sekaligus, maka klik sebuah frame, kemudian tekan dan tekan tombol Shift, lalu klik frame yang lain. Bisa juga dengan Ctrl + klik frame yang lain. Setelah terpilih banyak frame sekaligus, baru ubah kecepatannya. Pengubahan kecepatan animasi akan berlaku pada semua frame yang terpilih.

Untuk menyimpan hasil animasi, pilihlah menu File > Save Optimized pada Adobe ImageReady. Atau File > Save for Web & devices pada Photoshop CS3. Pastikan format file yang dipilih adalah gif.

Menakar Kreativitas Kepala Sekolah

Pengembangan lembaga pendidikan semisal sekolah dan madrasah membutuhkan kreativitas kepala sekolah/madrasah. Sebab dengan mempunyai kreativitas, berbagai kendala yang kerapkali dihadapi sekolah/madrasah tersebut dapat terselesaikan. Kreativitas seakan menjadi bekal kepala sekolah/madrasah terhadap problem maupun tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat atau melakukan sesuatu baru (Anonim 3, 2005). Kemampuan menghasilkan solusi yang kreatif atas kebutuhan SMP/MTs atau masalah yang ada di SMP/MTs dan memasarkannya sering menjadi indicator pembeda antara kesuksesan dan kegagalan dalam mewirausahakan sekolah. Juga membedakan sekolah yang sudah tumbuh pesat dengan sekolah yang biasa-biasa saja.
Oleh karenanya, kreativitas dan inovasi menjadi konsep kembar yang saling berhubungan, namun seringkali dikaji secara terpisah dengan menggunakan metode dan model yang berbeda. Mengingat inovasi dipahami sebagai kapabilitas melahirkan, mengembangkan dan mengubah gagasan, proses, produk, mode, model, pelayanan dan perilaku tertentu, maka inovasi adalah modifikasi dari model yang sudah ada.
Dalam dunia pendidikan, inovasi sekolah termasuk di dalamnya inovasi pengajaran juga mengalami terobosan yang sangat cepat, sehingga sekolah yang tidak memprioritaskan program inovasi akan ditinggalkan oleh masyarakat. Berdasarkan uraian di atas terlihat hubungan erat antara konsep kreativitas dan inovasi yang keduanya sangat diperlukan dalam mengembangkan sekolah.
Kreativitas tanpa inovasi bagaikan pisau tajam yang tidak pernah dipakai, sedangkan inovasi tanpa dilandasi kreativitasi tidak menghasilkan sesuatu yang baru bagi organisasi sekolah. Dengan pengertian tersebut, inovasi secara sederhana dapat dipahami sebagai proses pengenalan cara baru dan lebih baik dalam mengerjakan berbagai hal dalam lembaga pendidikan (sekolah).

Menumbuhkan Kreativitas
Dalam menumbuhkan kreativitas, kepala sekolah/madrasah dapat melakukan beberapa cara sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kesadaran berarti belajar untuk memperhatikan hal-hal yang biasanya tidak kita hiraukan sehingga dapat membuka pikiran kita.
  2. Curah pendapat (brain storming) adalah sebuah teknik untuk menghasilkan banyak ide baru.
  3. Mengubah ide-ide yang sudah ada.
  4. Mempelajari teknik berpikir kraetif dari buku-buku.
  5. Mengikuti diklat kreativitas dan mempraktikkannya.
  6. Mencatat ide-ide baru kemudian mengembangkannya.
  7. Bergaul dengan orang-orang yang kreatif.
  8. Ubah sudut pandang orang-orang yang kreatif.
  9. Pelajari proses perubahan ide.
  10. Teratur berolah raga untuk menjaga kesehatan.
  11. Apresiasi terhadap seni.
  12. Cari pembimbing yang dapat membantu menemukan ide baru
  13. Potensi Kreativitas Kepala Sekolah/Madrasah
Berikan tanggapan atas pertanyaan pertanyaan berikut ini dengan mengisi salah satu kotak di sebelah kiri setiap pernyataan. Ini bukan ujian. Pikirkan dengan seksama sebelum menanggapi apakah pernyataan tersebut sesuai dengan pribadi anda.
  1. Ide-ide saya tidak selalu mudah dijelaskan kepada orang lain (benar/salah/tidak pasti)
  2. Saya lebih baik bekerja untuk menemukan fakta-fakta baru ketimbang mengajarkannya kepada orang lain (benar/salah/tidak pasti)
  3. Saya tidak suka membuang-buang waktu dan tenaga untuk ide-ide yang mungkin tidak dapat diwujudkan (benar/salah/tidak pasti)
  4. Saya merasa lebih mudah mewujudkan ide-ide daripada memikirkan ide-ide baru (benar/salah/tidak pasti)
  5. Saya memilih solusi cepat untuk menyelesaikan suatu masalah daripada berhadapan dengan ketidakpastian (benar/salah/tidak pasti)
  6. Cara berfikir saya tentang sesuatu sering dianggap berbeda atau tidak biasa (benar/salah/tidak pasti)
  7. Saya merasa mudah menghentikan sebuah kegiatan ketika ada teman yang menelepon atau berkunjung (benar/salah/tidak pasti)
  8. Saya merasa lebih nyaman dengan fakta-fakta dibandingkan dengan teori (benar/salah/tidak pasti)
  9. Saya lebih suka mengarang cerita yang bagis dibandingkan dengan menceritakannya kepada orang lain (benar/salah/tidak pasti)
  10. Saya memiliki kesulitan memberikan ide-ide saya jika hanya untuk menyenangkan orang lain (benar/salah/tidak pasti)
  11. Saya lebih baik merancang baju daripada memperagakannya (benar/salah/tidak pasti)
  12. Saya memilih bekerja untuk ide-ide sendiri dibandingkan dengan orang lain (benar/salah/tidak pasti)
  13. Hal-hal yang tidak biasa lebih menarik bagi saya dibandingkan dengan hal-hal yang biasa (benar/salah/tidak pasti)
  14. Ketika saya mendapat ide, saya menekuninya bahkan meskipun orang lain berfikir bahwa ide tersebut terlalu jauh dan tidak praktis (benar/salah/tidak pasti)
  15. Saya akan melanjutkan ide-ide saya meskipun itu berarti saya akan sering sendirian (benar/salah/tidak pasti)
Kunci Penilaian
  1. Benar: 2, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  2. Benar: 2, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  3. Benar: 0, Salah: 3, Tidak Pasti: 1
  4. Benar: 0, Salah: 2, Tidak Pasti: 1
  5. Benar: 0, Salah: 3, Tidak Pasti: 1
  6. Benar: 3, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  7. Benar: 0, Salah: 3, Tidak Pasti: 1
  8. Benar: 0, Salah: 3, Tidak Pasti: 1
  9. Benar: 2, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  10. Benar: 3, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  11. Benar: 2, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  12. Benar: 3, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  13. Benar: 2, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
  14. Benar: 3, Salah: 2, Tidak Pasti: 1
  15. Benar: 2, Salah: 0, Tidak Pasti: 1
Setelah semua pernyataan dinilai, minta jumlahkan poin untuk semua pernyataan. Kemudian intepretasikan nilai-nilai tersebut dengan mengacu pada deskripsi berikut:
  • Deskripsi I berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 23 poin atau lebih.
  • Deskripsi II berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai antara 11 dan 22 poin.
  • Deskripsi III berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 10 poin atau kurang.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendiskusikan hasil penilaian tersebut.
  • Apakah Anda terkejut dengan hasil penilaian tersebut? Mengapa?
  • Apa yang anda sukai tentang deskripsi yang dihasilkan dari penilaian kertas kerja tersebut?
  • Bagaimana dengan deskripsi yang ingin Anda ubah atau Anda perbaiki?
  • Dengan cara seperti apa deskripsi tersebut memiliki kesamaan? Dengan cara seperti apa deskripsi tersebut berbeda?
  • Apa kelebihan yang mungkin dimiliki oleh seseorang dari setiap deskripsi tersebut sebagai seseorang yang berwirausaha? Kurangnya?
  • Perubahan apa yang akan Anda lakukan terhadap diri Anda setelah melakukan penilaian tersebut?

19 Januari 2011

10 Penyakit Guru Setelah Sertifikasi

Guru yang sudah mendapat sertifikat guru profesional harus lebih inovatif n nambah belajar apa yang masih kurang walaupun tidak semudah membalikkan telapak tangan.....APALAGI MENGOPERASIKAN KOMPUTER (STANDARNYA WORD, EXCEL dan POWER POINT) jangan hanya mengejar SERTIFIKASI trus tidak diimbangi dengan PRESTASI......
Hati-hati dengan penyakit yang banyak diidap dan menular kesesama pendidik khususnya yang sudah lulus sertifikasi, penyakit itu adalah :
1. TIPUS : tidak punya selera
2. MUAL : mutu amat lemah
3. KUDIS : Kurang disiplin
4. ASMA : Asal masuk kelas
5. KUSTA : Kurang strategi
6. TBC : Tidak bisa computer
7. KRAM : Kurang trampil
8. ASAM URAT : Asal sampaikan materi, urutan tidak akurat
9. LESU : Lemah sumber
10. DIARE : Di kelas anak-anak remehkan

[Penulis adalah anggota psb-psma.org]

17 Januari 2011

Kualitas Berpikir Mempengaruhi Kualitas Hidup

Berpikir sering membuat manusia mendapat masalah, karena dengan berpikir seringkali membuatnya menjadi:

  • tidak jelas, kacau, atau bingung
  • terlalu cepat mengambil kesimpulan
  • kehilangan jejak dari tujuannya
  • tidak realistis
  • fokus pada hal-hal yang remeh
  • tidak menyadari kontradiksi
  • mempercayai informasi yang tidak akurat
  • mengajukan pertanyaan yang tidak jelas
  • memberikan jawaban yang tidak jelas
  • mengajukan pertanyaan yang berlebihan
  • mengajukan pertanyaan yang tidak relevan
  • bingung membedakan jenis pertanyaan
  • menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak kompeten untuk dia jawab
  • menyimpulkan berdasarkan informasi yang tidak relevan atau tidak akurat
  • mengabaikan informasi yang tidak mendukung pendapatnya
  • menarik kesimpulan tidak berdasarkan pengalaman
  • mengubah data dan menyampaikannya secara tidak akurat
  • tidak menyadari kesimpulan yang dibuatnya
  • mengambil kesimpulan yang tidak beralasan
  • tidak menyadari bahwa dia telah berasumsi
  • seringkali membuat asumsi yang tidak tepat
  • melewatkan hal-hal yang menjadi kunci
  • menggunakan ide-ide yang tidak relevan
  • membentuk ide-ide yang membingungkan
  • membuat konsep-konsep yang dangkal
  • menggunakan kata-kata yang salah
  • mengabaikan sudut pandang yang relevan
  • tidak mau menerima sudut pandang orang lain
  • bingung membedakan masalah yang berlainan
  • tidak menyadari prasangka yang dibuatnya
  • berpikir dangkal
  • berpikir tidak tepat
  • berpikir tidak logis
  • berpikir hanya dari satu sisi
  • berpikir munafik
  • berpikir etnocentric
  • berpikir egocentric
  • tidak rasional
  • gagal mencari akar permasalahan
  • mengambil keputusan secara serampangan
  • tidak mampu berkomunikasi dengan baik
  • tidak sadar akan ketidaktahuannya

.... dan banyak lagi masalah yang bisa ditimbulkan saat seorang anak manusia mulai berpikir. Jadi.... buat apa mikir? Dan mengapa manusia harus berpikir?

Konon, jawabannya simple, yaitu: hanya dengan berpikir seseorang bisa mengubah diri serta hidupnya. Hanya dengan berpikir, seseorang bisa merencanakan dan mengendalikan masa depannya. Hm... jawaban yang terlalu sederhana bukan?

Konon, manusia itu adalah makhluk yang selalu berpikir. Bahkan, menurut gosip, berpikir itu adalah hal paling utama yang dilakukan oleh setiap manusia. Yang namanya manusia itu, akan mulai berpikir dari detik pertama saat mereka baru bangun dari tidur, sampai akhirnya mereka tidur lagi. Sepanjang hari, dari pagi sampai malam, mereka terus berpikir. Sepertinya, mereka tidak bisa lepas dari pikirannya sendiri, meski saat mereka menginginkannya. Kasian mereka.

Dalam setiap momen kehidupannya, manusia itu akan terus berpikir. Pikiran-pikirannya tersebut akan membentuk perasaan, hasrat, keinginan, dan menuntunnya untuk beraksi. Itu artinya, cara mereka berpikir akan menentukan cara mereka mereka bertindak. Contohnya, cara mereka memikirkan tentang situasi finansialnya akan menentukan keputusannya yang menyangkut finansial. Cara dia berpikir mengenai pekerjaannya akan menentukan tindak-tanduknya saat bekerja.

Dan masalahnya adalah, pikiran manusia itu seringkali kacau sehingga menuntun mereka untuk mengambil aksi-aksi yang pada akhirnya mereka sesali sendiri. Bahkan, konon, masalah dalam berpikir, mungkin adalah penyebab utama timbulnya berbagai masalah dalam kehidupannya. Pikiran-pikiran tersebut seringkali mengarahkan manusia pada konflik, peperangan, perpecahan, permusuhan, penderitaan, frustasi, kekejaman, dan kehancuran.

Namun sayang, meski ada yang salah dengan pikirannya, kebanyakan manusia itu umumnya merasa sudah cukup puas dengan cara berpikirnya. Sebabnya adalah antara lain karena konon, dalam masyarakat manusia, mengembangkan cara berpikir itu tidak ada gunanya, tidak ada nilainya, alias tidak ada manfaatnya. Hingga wajar, jika jarang ada manusia yang mau mencari akar permasalahan yang ada didalam pikirannya. Mereka cenderung dan lebih suka mencari penyebab masalah tersebut di tempat lain, dari pada mencari di dalam pikirannya sendiri.

Karena itulah, konon, menurut gosip, jika seseorang ingin mengubah hidupnya, dia harus memulainya dengan cara mengubah pikirannya. Dia harus memulainya dengan cara memperhatikan, mengamati, dan menjadi saksi atas kekuatan yang dimiliki oleh pikiran-pikirannya. Dia harus mulai mendisiplinkan diri untuk berpikir dengan memanfaatkan pengetahuannya. Dia harus mulai menganalisa, menghargai, dan meningkatkan pemiikiran-pemikirannya. Dia harus mulai berpikir kritis.

Untuk mulai menghargai pikirannya, pertama-tama dia harus mengetahui kelemahan yang terdapat di dalam kondisi pikiran yang "normal." Dengan kata lain, jika tidak diperhatikan secara aktif, secara natural pikiran manusia itu cenderung untuk menimbulkan masalah. Contoh, manusia itu cenderung untuk berprasangka. Manusia itu cenderung untuk meniru-niru. Manusia cenderung untuk bersifat munafik. Terkadang, mereka juga cenderung untuk mencari pembenaran atas semua tindakan yang dilakukannya, meski mereka sadar bahwa tindakannya itu salah. Manusia itu juga seringkali mengabaikan masalah-masalah penting yang sebenarnya.... dengan niat dan pemikiran yang baik, bisa diselesaikannya.

Selain itu, saat manusia bertindak tidak rasional, tindakan tersebut biasanya tampak beralasan baginya. Dia menentang rasa bersalah itu dengan mengatakan (pada diri sendiri), "Mengapa orang-orang itu menyulitkan aku? Aku hanya melakukan apa yang aku anggap masuk akal bagiku. Orang yang berakal sehat pasti akan memaklumi perbuatan ku!" Singkatnya, secara natural, pikiran manusia cenderung untuk mencari pembenaran. Sepanjang yang dia tahu, dia cuma melakukan apa yang benar, sesuai dan beralasan. Setiap pikiran yang menyarankan kemungkinan bahwa dia mungkin telah melakukan sesuatu yang salah, biasanya akan dia lawan dengan mengatakan pada diri sendiri: "Aku tidak bermaksud jahat. Aku adalah aku! Aku bertindak adil! Orang lainlah yang salah!"

Karena itu, sangat penting untuk mengenali pembenaran diri secara natural yang ada di dalam kondisi pikiran manusia ini. Dengan kata lain, manusia itu tidak perlu lagi diajari cara untuk membenarkan, menyenangkan, berpikir dan bertindak yang menipu diri sendiri. Pola-pola semacam ini sudah ada secara alami dalam diri setiap manusia. Tapi bagaimana cara kerja dari pola penipuan diri sendiri ini? Atau dengan kata lain, bagaimana mungkin manusia selalu bisa melihat dirinya sebagai orang yang benar, bahkan saat fakta berbicara lain?

Itu terdapat dalam kemampuan yang luar biasa dari pikiran manusia untuk memunculkan pikiran-pikiran yang tidak beralasan yang akan tampak menjadi sangat beralasan. Mungkin kemampuan inilah yang menjadi penyebab utama gagalnya manusia untuk menyadari bahwa dirinya tidak rasional.

Sebagai contoh misalnya seorang supervisor yang berjenis kelamin wanita, dimana setelah melakukan interview terhadap pelamar dari kedua jenis, pria dan wanita, akan selalu memilih wanita untuk dipekerjakan. Sang supervisor ini menganggap dirinya tidak memihak dan objektif. Saat ditanya kenapa dia memilih mempekerjakan wanita, dia pasti akan mampu memberikan alasan yang mensupport keputusannya, misalnya berdasarkan pengalaman kerja, skill, dan sebagainya. Dalam mensupport keputusannya, dia memandang dirinya telah berlaku adil karena telah mencoba untuk memilih yang terbaik. Dan satu-satunya cara agar dia merasa benar adalah dengan menganggap dirinya telah bertindak objektif. Dengan kata lain, cara berpikir yang menyimpang akan tampak dipikirannya sebagai cara berpikir yang tidak memihak, tanpa prasangka, dan tidak berat sebelah. Jarang ada manusia yang mau melihat diri sendiri sebagai orang yang salah. Manusia lebih cenderung untuk melihat dirinya sebagai orang yang benar, meski fakta jelas-jelas mengatakan sebaliknya.

Begitulah sifat alami manusia. Dengan berbagai tingkatan, semua manusia itu selalu berprasangka. Manusia itu suka meniru-niru dan menipu diri sendiri. Manusia itu selalu melihat diri sebagai orang yang benar. Karenanya, dalam berbagai tingkatan, manusia itu seringkali menjadi korban dari egonya sendiri. Memang benar, tidak ada manusia yang bisa berpikir dengan sempurna, tapi setidaknya dia bisa menjadi pemikir yang lebih baik.

Agar menjadi pemikir yang lebih baik, setiap hari, manusia itu perlu memperbaiki cara berpikirnya, yaitu dengan cara meningkatkan kesadarannya. Dia perlu menemukan masalah yang terdapat di dalam pikirannya lalu memperbaikinya. Hanya dengan cara itu dia bisa memperbaiki diri dan kehidupannya. Dalam diri setiap manusia, terdapat kemampuan untuk memperbaiki pikirannya. Dia bisa menggunakan pikiran-pikirannya itu untuk mendidik dirinya. Dia bisa menggunakan pikirannya, untuk mengubah cara berpikirnya. Dan dia pasti bisa membentuk ulang dan mengubah dirinya. Sekian dan terima kasih, wasalam dan have fun!

Penulis : Mr. Teguh Handoko

14 Januari 2011

Menghilangkan Pesan “Press F1 to continue” Saat Komputer Booting

Pada beberapa komputer yang umurnya sudah cukup tua biasanya mulai timbul berbagai macam permasalahan, dari komputer yang terasa berat saat dijalankan, komputer sering restart, jam pada komputer sering berubah sendiri, hingga saat booting atau mau masuk windows keluar peringatan untuk menekan F1 agar bisa masuk windows ataupun lainnya. Berbagai masalah ini biasanya timbul karena beberapa komponen komputer sudah tidak bekerja secara maksimal lagi, seperti layaknya manusia, makin tua umurnya maka kinerjanya juga akan semakin menurun.
Disini saya akan sedikit berbagi pengalaman bagaiamana cara mengatasi komputer yang selalu keluar perintah press F1 to continue saat akan booting atau masuk windows. Munculnya peringatan ini biasanya didahului dengan keluarnya peringatan “CMOS Checksum error -Defaults loaded”, penyebabnya adalah karena sistem BIOS pada saat melakukan checking sistem pada CMOS terjadi masalah sehingga proses pengecekan tidak berjalan dengan sempurna.
Bagaimana cara mengatasinya sebenarnya sangat mudah (berdasar pengalaman) ini biasanya dikarenakan karena batre CMOS sudah tidak bisa lagi menyimpan arus untuk mensuplay memori untuk menyimpan data settingan seperti jam atau lainnya. Untuk mengatasi hal ini kita cukup dengan mengganti batre CMOS dengan batre yang baru.
Berdasarkan pengalaman maka setelah dilakukan penggantian batre CMOS maka peringatan permintaan untuk menekan F1 saat booting atau akan masuk windows akan hilang dan komputerpun sudah bisa berjalan dengan normal.
Penggantian batre CMOS ini juga berlaku ketika pengaturan jam pada komputer selalu berubah ketika kita matikan dan tidak kita nyalakan lagi dalam waktu yang agak lama. Selamat mencoba.

12 Januari 2011

Membuat Password yang Aman Menggunakan KeePass

Membuat password yang sulit untuk ditebak dan cukup kuat agar tidak mudah di crack oleh hacker memang gampang-gampang susah. Kombinasi dari beberapa persyaratan dibawah ini membuat sebuah password menjadi password yang kuat dan aman:

  • Terdiri dari minimal 8 karakter
  • Terdapat kombinasi karakter kapital (A-Z)
  • Terdapat kombinasi karakter kecil (a-z)
  • Terdapat kombinasi angka (0-9)
  • Terdapat kombinasi tanda baca (!,@.#?)
  • Tidak menggunakan karakter yang diulang-ulang
  • Tidak menggunakan tanggal lahir, nomor telepon, nomor KTP, dsb
  • Tidak menggunakan password yang sama untuk beberapa account

Memiliki satu password seperti 4wE64wWhn”FqsDLj0^AT sudah cukup sulit untuk mengingatnya, belum lagi apabila Anda memiliki beberapa account email, account hosting, internet banking dan layanan lain di internet yang menggunakan password.

Karena password yang kuat dan aman sulit untuk diingat, pengguna internet umumnya memilih password yang mudah diingat dan digunakan berulang-ulang untuk semua account email, hosting, internet banking, dll. di internet. Hal ini tentu saja tidak dianjurkan karena tingkat keamanan data Anda menjadi berkurang.

Solusi untuk meningkatkan keamanan data password

Solusinya adalah dengan menggunakan software manajemen password KeePass. Dengan menggunakan KeePass Anda dapat membuat password yang kuat sesuai dengan beberapa persyaratan diatas dan menyimpannya didalam database yang terenkripsi sehingga tidak mudah untuk dicrack.

Keuntungan dengan menggunakan KeePass antara lain:

  • Anda cukup mengingat 1 buah password yang kuat untuk mengakses KeePass yang berisi database dari username dan password account-account Anda di internet
  • KeePass dapat membuat password yang kuat secara acak dan otomatis
  • KeePass dapat membuat dan menyimpan password yang berbeda untuk beberapa website/account. Ini meningkatkan keamanan data Anda karena setiap account memiliki password masing-masing.
  • KeePass memiliki fitur input password secara otomatis, Anda cukup memilih account yang ingin Anda gunakan untuk login dan klik kanan untuk memilih menu “Perform Auto-Type“. Fitur ini menghindari password Anda direkam oleh software Keylogger (terutama apabila Anda menggunakan fasilitas umum seperti warnet untuk akses internet)

KeePass - Password utama

KeePass - Window utama

KeePass - Password generator

Untuk mendownload KeePass Anda dapat mengunjungi website: keepass.info

(http://www.revti.com/2010/02/membuat-password-yang-aman-menggunakan-keepass/#more-225)

Hai Orang-orang Yang Beriman, Penuhilah Seruan Allah dan Rasul-Nya

بسم الله الرّحمن الرّحيم

Hai Orang-orang yang Beriman Penuhilah Seruan Allah dan Seruan Rasul Apabila Rasul Menyeru Kalian kepada Suatu yang Memberi Kehidupan Kepada Kalian

Krisis mulai meletus pada tanggal 17 Desember 2010 di kota Sidi Bou Zid, ibukota salah satu propinsi kecil di tengah negeri. “Apinya” segera meluas hingga kota-kota propinsi lainnya. Suara protes terdengar susul menyusul dari kota-kota terpenting di Tunisia. Sebelumnya terjadi tragedi cekungan pertambangan pada tahun 2008, dan tragedi Ben Qirdan 2010. Semua itu mengungkap fakta bahwa rezim Tunis telah mengabaikan pemeliharaan urusan-urusan rakyat secara adil dan baik yang telah diwajibkan oleh Islam.

Kita telah dan terus menyaksikan kelaliman rezim yang menguasai nasib masyarakat dengan cara-cara otoriter, penindasan dan janji-janji palsu. Setelah dua belas hari, kepala rezim ini muncul. Mereka belaku baik kepada masyarakat dengan memenuhi beberapa kebutuhan mereka. Setelah itu rezim tidak menambah apapun kecuali hanya memberikan janji kepada masyarakat akan kehidupan yang mulia dan kemakmuran yang akan datang -tepatnya tidak akan datang- dengan melakukan berbagai langkah selama dua puluh tiga tahun tetapi tidak memberi manfaat sama sekali.

Rezim ini telah meninggalkan Islam dan masuk dalam dekapan barat kafir penjajah dan rela dengan apa yang didektekannya dan mengambil resep-resepnya sebagai jalan yang harus dipedomani. Rezim mengklaim bahwa itu merupakan pilihan ideal yang akan menjadikan kita melompat ke jajaran negara-negara maju. Rezim juga membual bahwa organisasi-organisasi internasional dan negara-negara Eropa telah bersaksi untuk Tunis. Rezim lupa bahwa organisasi-organisasi dan negara-negara itu tidak memberi pujian kecuali kepada sistemnya dan apa yang digariskannya untuk negeri kita demi melayani kepentingan perusahaan-perusahaannya. Perusahaan-perusahaan yang datang ke negeri kita dan negeri-negeri kaum muslim tidak lain hanyalah untuk mengeksploitasi kekayaan kita dan menghisap potensi-potensi anak-anak kita yang telah disiapkan oleh rezim jahat ini dengan sistem pendidikan yang rusak dan gagal yang telah disyaratkan oleh IMF dengan diberi utang yang makin memberatkan beban di pundak kita.

Wahai Kaum Muslim:

Setiap orang yang memiliki dua mata bisa mengetahui bahwa sistem kapitalis yang zalim dan rusak itu diantara wataknya adalah melahirkan krisis-krisis akut dan menciptakan kemiskinan dengan mengakumulasi kekayaan di tangan segelintir orang berpengaruh. Terlihat jelas bahwa Bank Dunia, resep-resepnya dan delegasi-delegasinya hampir-hampir tidak pernah meninggalkan negeri kita. Juga jelas bahwa persyaratan-persyaratan Uni Eropa dan arahan-arahan yang didektekannya merupakan sumber krisis dan kehancuran dimana-mana. Juga tampak jelas bahwa semua itulah yang mendatangkan bencana ke negeri ini dan penduduknya.

Pengangguran, kesempitan hidup, pelayanan yang buruk, kerusakan para pelaksana sistem, pembungkaman, pemutusan rezki, penindasan terhadap masyarakat, suap, nepotisme, oportunisme dan lainnya, hanyalah gejala dari penyakit yang sama dan merupakan sisi-sisi buruk setan terkutuk yang tersembunyi yang mahir berubah warna dan bentuk. Apa yang menimpa negeri kita, penduduknya dan para pemudanya (sejak Prancis menjajah kita hingga sekarang) tidak lain adalah buah busuk penerapan ideologi kapitalisme yang salah, rusak dan bertentangan dengan akidah Islam. Maha benar Allah SWT yang telah berfirman:

} و مَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى {

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS Thaha [20]: 124)

Maka jangan sampai Anda terkecoh oleh solusi tambal sulam yang disodorkan kepada Anda. Sebab semua itu tidak lain hanyalah obat pereda rasa sakit dan hiburan yang melalaikan. Jika pun berhasil maka tujuannya adalah untuk meringankan penderitaan Anda sesaat, dan tidak lama kemudian krisis itu pun kembali lagi.

Wahai Kaum Muslim:

Sesungguhnya Anda punya Tuhan yang Maha Halus dan Maha Tahu yang mengetahui apa yang akan menjadikan baik kondisi Anda:

} أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ {

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (QS al-Mulk [67]: 14)

Anda punya Rabb yang Maha Penyayang yang tidak akan membiarkan Anda terlantar dan terabaikan sehingga Dia menurunkan kepada Nabi Anda Muhammad saw, rahmat, petunjuk dan sistem dari sisi-Nya yang jika Anda ikuti maka Anda tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Allah SWT berfirman:

} … فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى {

Maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.(QS Thaha [20]: 123)

Sungguh Islam yang agung dengan hukum-hukum syariahnya yang adil yang terpancar dari akidahnya yang murni dan bersih adalah satu-satunya yang menjamin kebutuhan-kebutuhan pokok bagi individu dan komunitas. Islam pulalah satu-satunya yang menjamin penghapusan kemiskinan, pengangguran dan kerusakan. Dengan negara yang menerapkannya maka penguasanya akan menjadi pengatur dan pemelihara urusan rakyat yang sebenarnya, bukan sebaliknya justru menjadikan rakyatnya sebagai sapi perahan. Penguasa tersebut tidak akan merasakan kenyang sementara anak-anak kaum musim kelaparan. Semoga Allah merahmati Umar bin al-Khaththab al-Faruq ketika pada tahun-tahun paceklik ia bersumpah tidak akan merasakan makanan, hingga anak-anak kaum muslim merasa kenyang. Penguasa di Daulah Khilafah itu tidak akan merasa tenang, sementara anak-anak kaum Muslim berteriak karena kelaliman dan kekejian para wali dan pejabat. Penguasa itu tidak akan tidur di istananya sementara anak-anak kaum Muslim sebagian mereka menceburkan diri ke laut untuk melarikan diri, sebagian yang lain menyulutkan api pada dirinya sendiri karena terpaksa dan sisanya dipukuli atau dibunuh oleh tangan-tangan para begundal.

Solusinya ada di daulah Islam yang agung di mana tidak ada kekebalan bagi penguasa maupun rakyat. Di dalamnya Khalifah kaum muslim bisa dikoreksi. Khalifah, para wali (Gubernur) dan Mu’awin Khalifah bisa diadili di depan Mahkamah Mazhalim, jika mereka berbuat zalim atau menyalahi hukum-hukum syara’ atau mengabaikan urusan-urusan masyarakat. Itulah daulah yang di dalamnya hukum Allah berada diatas semuanya. Allah SWT berfirman:

} إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا{

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat (QS an-Nisa [4]: 105)

Kami di Hizbut Tahrir menyeru Anda bahwa telah tiba waktunya untuk sungguh-sungguh kita berdiri di hadapan Allah, hanya menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Telah tiba waktunya kita hanya mengikuti apa yang diridhai Allah untuk kita dan kita campakkan penjajah kapitalis yang rusak dan antek-anteknya dari negeri kita selamanya. Sungguh telah tiba waktunya bagi setiap orang yang punya pandangan untuk menyadari bahwa solusi mendasar bagi kondisi yang kita alami akibat sistem yang ada sekarang ini adalah dengan berjuang bersama kami untuk menegakkan Daulah Khilafah Rasyidah, dimana negeri kita bersama negeri-negeri lainnya akan berlindung di bawah satu panji yang sama.

} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ {

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS al-Anfal [8]: 24)

28 Muharam 1432 H/03 Januari 2011

Hizbut Tahrir Tunisia

10 Januari 2011

Software Konversi File PowerPoint

Manfaat PowerPoint
Aplikasi Microsoft PowerPoint merupakan elemen kunci dari Office suite, dan telah digunakan di seluruh dunia untuk memberikan presentasi melalui laptop dan LCD proyektor. Namun masalah dengan presentasi PowerPoint adalah bahwa mereka cukup cepat - kecuali Anda mengambil catatan, banyak informasi terkait bisa hilang. Inilah sebabnya mengapa ada banyak pilihan di PowerPoint untuk mencetak format presentasi yang berbeda, dengan ruang untuk catatan, dll.
Namun, Ada juga beberapa kasus ketika isi dari presentasi Anda tidak selaras bila dicetak. Lebih jauh lagi, sementara presentasi PowerPoint dapat disimpan sebagai aplikasi mandiri yang tidak dapat berjalan pada mesin apapun, ini tidak bekerja pada sistem operasi non-Windows.
Cara yang baik untuk menyiasati masalah ini adalah mengubah presentasi Microsoft PowerPoint ke dalam format lain yang lebih portabel secara gratis!

Konversi Gratis Microsoft PowerPoint
Banyak alat yang dapat digunakan untuk mengkonversi Microsoft PowerPoint bebas biaya - mengingat kompleksitas dan persyaratan potensi berbagai format sasaran, mungkin alat ini biasanya ditemukan secara online.
Kecepatan tidak selalu tersedia baik, sehingga memberikan beberapa pemikiran tentang bagaimana Anda perlu mengkonversi format *. ppt presentasi Anda.
Opsi Konversi ini termasuk mengubah presentasi ke file gambar JPG, atau mungkin dokumen PDF untuk digunakan dengan Adobe Reader - tetapi pilihan yang jauh lebih populer adalah untuk mengubah format presentasi PowerPoint *. ppt ke file *. swf (Shockwave).

Software Konversi File PowerPoint
AuthorPOINT Lite adalah alat untuk mengkonversi dokumen PowerPoint untuk Shockwave format, dan profil kedua format ramah-web membuat file dikonversi yang jauh lebih baik untuk mengirimkannya melalui email.
Cocok untuk hampir semua presentasi PowerPoint, authorPOINT adalah 5 MB download, yang dapat Anda temukan di situs authorgen.com. Dengan menggunakan pilihan ini konversi mempertahankan berbagai dari PowerPoint - transisi, animasi, dll - serta memungkinkan perubahan catatan, judul dan timing.
Dapatkan hasil maksimal dari utilitas Lite konversi authorPOINT PowerPoint dengan mengikuti langkah-langkahnya.

Mengkonversi File PowerPoint dengan AuthorPOINT
Setelah Anda men-download dan menginstal authorPOINT, Anda perlu mengimpor file PowerPoint yang ingin Anda konversi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dialog Impor yang muncul ketika aplikasi dimuat.
Setelah file diimpor, Anda dapat melanjutkan - fitur konversi batch authorPOINT processing, khususnya berguna jika Anda memiliki banyak file PowerPoint untuk dikonversi ke Shockwave.
Untuk melihat sebagai Shockwave Flash file, pilih perintah “View” dari toolbar - jika tidak, gunakan perintah “Upload” untuk menyimpan file yang dikonversi ke lokasi online.
Sayangnya, di sinilah kurangnya authorPOINT - jika Anda tidak meng-upload, Anda tidak dapat mengkonversi.

Konversi Pilihan Lainnya
Salah satu pilihan konversi alternatif terbaik adalah www.zamzar.com. Alat konversi online ini memungkinkan Anda untuk mengkonversi banyak format seperti dokumen, gambar, video dan audio. Menggunakan Zamzar, sebuah dokumen PowerPoint dapat dikonversi sebagai berikut:
*. Html
*. ODP
*. PCX
*. Pdf
*. Png
*. Ps
*. Swf
Ini sangat mudah dilakukan - cukup kunjungi www.zamzar.com, dan ikuti petunjuk. Hal ini menggunakan browsing untuk file yang sesuai, pilih format file konversi, masukkan alamat email Anda dan klik convert. Setelah dikonversi, file dapat diakses melalui link di-email.

8 Januari 2011

Kisah Abu Nawas Dan Menteri Yang Zalim

Di Negeri Baghdad dahulu kala, ada seorang menteri yang dikenal sangat jahat perangainya, sehingga ditakuti oleh warganya. Ia tidak bisa melihat perempuan cantik, terutama istri orang, pasti akan diambilnya. Apabila membeli suatu barang, ia tidak pernah mau membayar. Ikhwal itu pun, lama-kelamaan sampai juga ke telinga Abu Nawas, sehingga membuat hatinya panas membara. Maka, Abu Nawas pun pasang niat tidak akan meninggalkan daerah itu, sebelum sang menteri menghembuskan nafas terakhirnya, alias Mati. Kemudian Abu Nawas berangkat ke tempat menteri itu tinggal, dan sengaja menyewa rumah yang berdekatan untuk melakukan investigasi. Setelah beberapa hari bergaul dengan penduduk di situ, ia pun kenal dengan sang menteri, bahkan bersahabat baik.
Begitu baiknya pendekatan yang dilakukan, sampai-sampai si menteri itu tidak bisa mencium rencana busuk Abu Nawas akan dirinya. Abu Nawas boleh masuk dan keluar rumah itu dengan bebas, sehingga ia tidak menaruh curiga sama sekali kepadanya. Di dalam rumah itu, Abu Nawas melihat sebuah tiang gantungan yang digunakan untuk menggantung orang-orang yang bersalah kepada menteri itu. Cara menggantungnya pun dengan cara yang sadis, yaitu kaki di atas dan kepala di bawah. Dalam posisi demikian, orang-orang itu dipukuli sampai mati.

“Dengan demikian, memang betul berita-berita yang aku dengar tentang menteri ini,” pikir Abu Nawas. “Nantikanlah, aku pasti akan membalasnya.”

“Hai orang muda,” kata Abu Nawas, kepada seorang pemuda tampan yang sedang menggiring seekor lembu gemuk. “Apakah lembu itu akan dijual?” Pertemuan itu terjadi, ketika Abu Nawas berjalan-jalan di sebuah sudut desa itu.

“Lembu ini tidak dijual,” jawab si pemuda, “Karena ini warisan bapak hamba.”

“Lebih baik lembu itu dijual saja,” Abu Nawas mencoba merayu. “Kalau laku dengan harga tinggi, kamu bisa berdagang, sehingga nanti uangnya menjadi banyak.”

“Betul juga kata Tuan,” jawab si pemuda setelah berpikir sejenak. “Namun untuk menjualnya, hamba harus berkonsultasi dengan ibu di rumah, kalau ibu hamba setuju, boleh tuan membelinya.”

“Itu akan lebih baik lagi,” Ujar Abu Nawas. Sementara anak muda itu pulang, Abu Nawas memeras otak, ia akan berusaha memanfaatkan ketampanan wajah anak muda itu untuk melaksanakan rencananya.

“Hai menteriku, tunggulah bagianmu kelak,” kata Abu Nawas dalam hati dengan perasaan geram.

“Ibu setuju menjual lembu ini,” kata pemuda itu kepada Abu Nawas, setelah keduanya bertemu lagi.

“Bagus,” kata Abu Nawas, “Tetapi sebenarnya bukan aku yang akan membeli lembumu, melainkan menteri yang zalim itu. Oleh karena itu berikan harga yang pasti, sesudah itu kita membuat perjanjian, dan kamu yang akan melaksanakannnya. Setuju?” tanya Abu Nawas. “Setuju!” jawab si pemuda itu.

“Giringlah lembumu itu ke kebun, dan tunggulah aku di sana,” kata Abu Nawas. “Aku akan ke rumah menteri itu, dan setelah itu aku menemuimu.”

“Hai menteri, ada seorang pemuda yang akan menjual seekor lembu gemuk,” kata Abu Nawas. “Jika Anda tertarik, silahkan anda beli dengan harga yang pantas, tidak mahal, mari kita ke kebun itu.”

“Berapa harganya?” tanya si menteri begitu sampai di kebun. Ia sangat tertarik dan ingin segera membelinya.

“Lima puluh dinar,” jawab si pemuda. “Boleh ditawar?” tanya si menteri. “Tidak bisa, karena lembu ini warisan bapak hamba,” jawab si pemuda.

“Baik, pasti kubayar harga segitu,” ujar si menteri. Maka disodorkan ujung tali pengikat lembu kepada menteri, namun ketika ditarik ternyata kosong. Rupanya diam-diam Abu Nawas telah melepas binatang itu, namun karena harga telah disepakati, pemuda itu pun meminta bayarannya.

“Mana lembunya?” tanya si menteri. “Masa hanya talinya saja? Aku tidak sudi membayarnya.”

Keduanya pun berbantah-bantahan dengan sengitnya. “Aku minta bayarannya,” kata si pemuda. “Kalau tidak mau bayar, kembalikan lembuku.”

“Apa yang mesti kubayar, dan apa yang harus kukembalikan?!” kilah si menteri. “Cuma tali yang kau berikan kepadaku … Nih, ambilah, aku tidak butuh tali.”

“Kerjamu memang cuma menipu dan menganiaya orang!” kata si pemuda lagi. “Kamu memang zalim, mau makan darah orang kecil!”

Si menteri tidak menggubris lagi perkataan itu, ia berjalan pulang kerumahnya. Sementara si anak muda hatinya sangat sedih, lembu hilang, uang melayang. “Barangkali memang itulah nasibku. Apa boleh buat,” keluhnya.

“Sudahkah kamu menerima pembayaran harga lembumu?” tanya Abu Nawas kepada anak muda pada malam harinya.

“Hamba diperdaya menteri itu,” jawab si pemuda dengan wajah nelangsa. “Lembu hilang, uang melayang.”

“Coba ceritakan,” kata Abu Nawas. “Aku kira jual belinya berjalan dengan lancar, sehingga aku cepat-cepat pergi, karena ada urusan lain.”

Maka diceritakanlah kejadian itu dengan nada mendongkol. “Sialan menteri itu,” ujar si pemuda.

“Oh.. begitu,” kata Abu Nawas. “Jangan sedih, Insya Allah aku akan membantu.” Kemudian Abu Nawas minta si pemuda bersedia melaksanakan rencana yang telah disusunnya untuk membunuh si menteri zalim itu.

Keesokan harinya, tepat jam tujuh malam, seorang wanita cantik berhenti di depan rumah si menteri zalim, ia tampak membuang sesuatu yang dicabut dari kakinya.

“Hai Adinda, dari mana gerangan asalmu?” tiba-tiba muncul suara dari sudut yang gelap. Suara itu ternyata milik menteri yang saat itu juga sedang berjalan-jalan di depan rumahnya. Hatinya amat girang begitu melihat wajah cantik yang tiba-tiba muncul di depan matanya.

“Hamba orang desa, tadi ketika berjalan bersama suami, kaki hamba tertusuk duri. Hamba terpaksa berhenti untuk menarik duri dari kaki, suami hamba tidak mau menunggu, dan hamba ditinggal di sini. Hamba tidak tahu jalan pulang ke rumah,” kata si perempuan itu dengan penuh iba, lalu ia pun menangis.

“Jika Adinda mau, silahkan mampir ke rumah hamba, sambil menunggu suami Adinda. Barangkali dia sekarang sedang mencari Adinda,” kata si menteri. “Jangan takut.”

“Hamba takut kepada istri dan pelayan-pelayan tuan,” kata perempuan muda itu.

“Kalau begitu, silahkan Adinda duduk di sini, Kanda akan menyuruh istri pergi ke rumah ibunya bersama pelayan-pelayan itu,” kata si menteri. Maka sang menteri pun tergopoh-gopoh masuk ke rumahnya.

“Hai Adinda,” katanya, “Sekarang ini sebaiknya Adinda pergi ke rumah ibu, karena sudah lama rasanya Adinda tidak kesana.” “Jika demikian kehendak Kakanda, baiklah hamba kesana,” jawab istri si menteri.

“Hai Adinda,” kata si menteri kepada perempuan muda itu setelah rumah kosong. “Silahkan masuk ke rumah hamba, karena istri dan semua pelayan telah pergi.”

“Baiklah,” katanya sambil mengikuti langkah si menteri. Di dalam rumah dilihatnya tali gantungan seperti yang diceritakan Abu Nawas. Menteri itu mendorong si perempuan muda ke kamar dan mengajak tidur, namun ia mencoba menolak sambil merajuk.

“Sebelum kita tidur, cobalah Kakanda bergantung sebentar pada tali itu,” rayunya. “Seumur hidup hamba belum pernah melihat orang bergantung ditali.”

Karena terdorong oleh nafsu syahwat yang menggelora, permintaan itu pun dituruti si menteri. “Tolong Adinda pegang tali gantungan ini kuat-kuat, jangan dilepaskan,” katanya.

Menteri itu kemudian memasukkan badannya kedalam tali gantungan, setelah itu si perempuan gadungan melepaskan tali yang dipegangnya, sehingga badan si menteri menggantung dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.

Si perempuan pun mengeluarkan sebuah pentungan, lalu memukul badan dan kepala si menteri zalim itu sambil berujar. “Hai menteri zalim, aku bukan perempuan, akulah pemilik lembu yang kau tipu, sekarang terimalah pembalasanku. Aku minta harga lembuku, ayo bayar… bayar!” Bak – Bik – Buk… darah segar mengalir dari mulut, hidung, dan telinga menteri itu, sehingga ia tidak sadarkan diri. “Mampuslah kau!” teriak si pemuda.

Mengira bahwa si menteri sudah mati, masuklah perempuan palsu itu ke dalam rumah, dan menjarah barang-barang yang ada. Sesudah itu, barulah ia pulang dengan menggondol harta kekayaan si menteri zalim

Di tempat lain si istri menteri mendapat firasat buruk, hatinya berebar-debar keras. “Ada apa gerangan di rumahku?” pikirnya dalam hati, maka dengan bergegas, pulanglah ia ke rumah.

Setiba di rumah ia menjerit-jerit histeris, lantaran dilihatnya suaminya tergantung pingsan dengan kepala berdarah dan harta bendanya ludes. Ketika tali gantungan dilepas, ternyata suaminya masih bernafas, meski terengah-engah. Kemudian dipercikkan air mawar ke sekujur tubuh dan kepala si menteri, hingga siuman dan membuka matanya.

“Ya Kakanda……” ucap si istri sambil menangis meratapi nasib suaminya. “Kenapa Kanda bisa begini?”

Si menteri tidak bisa segera menjawab pertanyaan itu, tapi lambat laun setelah kesadarannya mulai pulih, ia pun bisa menceritakan semua yang dialaminya. Setelah itu ia jatuh sakit.

Abu Nawas khawatir demi mendengar kabar itu, buru-buru ditemuinya si anak muda itu di rumahnya. “Mengapa tidak kamu matikan dia?” tanya Abu Nawas. “Bukankah aku sudah pesan, jangan kamu tinggal sebelum dia mati. Sekarang sebaiknya kamu tambah penyakit menteri itu supaya mati.”

“Bagaimana caranya?” tanya si pemuda, ia tidak kalah khawatir dengan Abu Nawas.

“Berpura-puralah menjadi dukun, karena saat ini menteri itu sedang mencari dukun,” kata Abu Nawas. “Selanjutnya usahakan dengan caramu sendiri agar rumah itu kosong, dan setelah kosong, pukulilah menteri itu sampai mati, sebelum mati, jangan kamu tinggalkan dia.”

Esok harinya datanglah seorang kakek tua bertongkat ke rumah menteri itu, ia memakai jubah panjang dan serban putih dengan langkah terbungkuk-bungkuk.

“Tuan,” tanya seorang pelayan menteri itu, ”Siapakah tuan ini?”

“Aku ini dukun,” jawabnya, “Kenapa kamu menyapa aku di tengah jalan seperti ini, tidak sopan berbuat seperti itu kepada orang tua.”

“Maaf,” kata si pelayan, “Hamba pelayan menteri, beliau saat ini sedang sakit dan perlu dukun, jika tuan suka, silahkan masuk ke rumahnya.” “Ya tuan dukun, obatilah hamba ini,” kata si menteri itu setelah dukun palsu itu duduk di samping pembaringannya. “Hamba sakit…” lama-kelamaan suaranya hilang.

“Moga-moga hamba bisa mengobati tuan,” jawab si dukun. “Tapi bisakah pelayan-pelayan itu disuruh mencari daun kayu lengkap dengan akarnya. Daun itu memang sulit dicari, tetapi banyak gunanya untuk penyembuhan tuan.”

Menteri itu kemudian menyuruh tiga orang pelayan untuk memenuhi permintaan dukun. Tak lama kemudian dukun itu berkata lagi, “Maaf, hamba lupa, adalagi daun kayu yang lain yang hamba butuhkan.

Tolong pelayan yang lain disuruh mencari.” Maka menteri itu pun menyuruh pelayan lainnya, sehingga rumah itu kosong karena anak dan istri menteri itu sabelumnya sudah pergi ke luar rumah.

Setelah yakin bahwa rumah itu kosong, diambil sebuah pentungan dan dipukulnya sekujur badan menteri itu sampai babak belur dan mengeluarkan darah dari hidung, telinga, dan mulutnya. “Hai menteri, aku bukan dukun, tapi pemilik lembu yang kamu tipu. Mana bayaranmu?!” katanya.

Menteri itu pingsan dan tidak bernafas lagi. Dikiranya si menteri sudah mati, cepat-cepat dukun itu pergi, karena khawatir para pelayan itu segera kembali. “Puas hatiku karena menteri itu sudah mati,” pikir si dukun palsu.

Kira-kira satu jam kemudian para pelayan itu kembali dengan tangan hampa, diikuti oleh istri menteri. Mereka cemas melihat tuannya tergeletak dan dukun itu tidak ada lagi.

Lalu istri menteri itu menyiram badan suaminya dengan air mawar yang diminumkan seteguk ke mulutnya. Tak lama kemudian menteri itu sadar, namun belum bisa bicara.

“Ya istriku, orang itu bukan dukun, tetapi yang punya lembu itu juga,” kata si menteri setelah sadar. “Panggil orang-orang alim dan kabarkan kepada mereka, bahwa aku sudah mati. Masukkan badanku ke dalam keranda bersama sekerat batang pisang yang dibungkus kain putih sebagaimana mayat laiknya.” ujar si menteri.

“Tetapi yang dimasukkan ke liang lahat nanti adalah batang pisang tadi, sedang badanku tetap dalam keranda dan dibawa pulang kembali. Dengan demikian orang yang punya lembu itu tidak akan datang lagi kemari. Kapan-kapan bila aku sembuh, akan kucari orang itu untuk membuat perhitungan terakhir.” si menteri berujar dengan penuh dendam membara.

Semua pesan itu dikerjakan oleh istri menteri itu dengan baik. Tetapi, dasar Abu Nawas, ia berhasil mencium akal busuk itu. Maka ditemuinya si pemilik lembu. “Kenapa tidak kamu pukul sampai mati menteri itu?” bertanya Abu Nawas.

“Orang itu sudah mati,” kata si pemuda. “Ia tidak bergerak dan tidak bernafas lagi, karena darah keluar dari hidung dan telinganya.”

“Saat ini menteri itu masih hidup, tapi pura-pura mati,” kata Abu Nawas. Lalu diceritakannya rencana menteri tadi dan rencananya sendiri, agar menteri itu benar-benar mati, “Sebab, jika ia masih hidup juga, aku tidak dapat menjamin nasibmu kelak,” terang Abu Nawas lagi.

“Hai saudara, maukah Anda aku bayar untuk menaiki kuda yang cepat larinya?” kata Abu Nawas kepada seorang joki yang berbadan tinggi tegap, dekatilah kuburan menteri itu, jika jenazah sudah sampai ke liang kubur, berteriaklah keras-keras, “Akulah pemilik lembu!” kemudian paculah kudamu sekencang-kencangnya. “Setuju?” “Nah, ini uangnya, pergilah.”

Esok harinya, iring-iringan jenazah menteri itu berangkat dari rumah lengkap dengan orang besar, orang alim, sanak keluarga, dan sahabat almarhum. Begitu sampai dekat liang lahat, terdengar teriakan “Akulah pemilik lembu!”

Suasana di kuburan menjadi kacau, karena para pelayat kemudian berlarian ingin mengejar orang yang berteriak tadi. Namun apa lacur, orang yang dikejar sudah kabur dengan kudanya, sementara keranda ditinggal tidak terurus. Pada saat itulah si pemuda pemilik lembu yang sebenarnya muncul. Rupanya ia ikut dalam barisan pelayat. “Hai menteri, akulah pemilik lembu yang kamu tipu, sekarang saatnya kamu harus membayar lunas utangmu. Tidak akan kubiarkan nyawamu tetap bersarang di badanmu.” Lalu di pukulnya menteri itu sekuat tenaga hingga benar-benar mati. Setelah itu ia pulang ke rumah. Akan halnya joki tadi, akhirnya ia terkejar dan tertangkap, kemudian dibawa ke kuburan menteri. Upacara pemakaman yang tadinya hanya pura-pura, menjadi upacara sungguhan, karena menteri yang diusung di dalam keranda itu benar-benar mati, badannya hancur, dan tidak bernafas lagi, tanpa diketahui siapa pelakunya. Hal itu mengagetkan seluruh pelayat. Setelah itu orang-orang pulang ke rumah masing-masing dengan hati masygul dan heran. Sedangkan si joki dibawa oleh anak-anak menteri kerumahnya. “Apa sebab kamu berteriak dan mengaku sebagai orang yang punya lembu?” tanya mereka.

“Aku tidak tahu sebabnya, aku hanya diupah untuk berteriak seperti itu,” jawab si joki.

“Siapa yang mengupah kamu?” tanya anak-anak menteri. “Abu Nawas,” jawab si joki.

“Hai, Abu Nawas,” kata anak menteri setelah menemukan Abu Nawas, “Kenapa kamu mengupah untuk berteriak seperti itu dan menganiaya bapakku?”

“Menganiaya bapakmu?” Abu Nawas balik bertanya. “Bertanyalah yang benar.”

“Engkau suruh orang itu berteriak mengaku sebagai orang yang punya lembu, maka kami kejar dia, karena yang menyebabkan bapakku sakit tiada lain adalah orang yang punya lembu, bukan dari Allah.”

“Oh.. begitu,” kata Abu Nawas sambil tersenyum kecil. “Jadi kamu tidak tahu, bahwa orang yang punya lembu itu sudah ditakdirkan Allah untuk berbuat demikian, karena bapakmu terlalu zalim, penipu, penganiaya, pengisap darah orang kecil, dan sebagainya. Rasanya tidak usah diperpanjang masalah ini, yang akan membuatmu malu besar, lebih baik kamu doakan saja agar bapakmu diampuni Allah.”

Anak menteri itu terdiam, sebab ia tahu semua perbuatan bapaknya. “Barangkali memang demikian takdir bapakku,” pikirnya dalam hati sambil berjalan pulang ke rumah. Warga kota itu – termasuk orang yang punya lembu – merasa senang dan tenang hatinya karena tidak ada lagi orang yang akan berbuat zalim. Sedangkan Abu Nawas segera kembali ke rumahnya. “Niatku sudah terlaksana,” pikirnya. “Siapa tahu barangkali Khalifah Harun Al-Rasyid sedang menanti kedatanganku ke istana beliau, lagi pula aku juga sudah sangat rindu kepada Baginda Sultan.”

Nafsiyah ::.

Ihsan Dalam Segala Hal

« إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ »

Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka membunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian menyembelih maka menyembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisau dan menyenangkan hewan yang dia sembelih (HR Muslim dan Ashhabus Sunan)

Hadis ini sahih sebagaimana jelas hadis ini dicantumkan di dalam Shahîh Muslim. Imam at-Tirmidzi juga berkomentar terhadap hadis ini: hasan sahih. Hadis ini juga diriwayatkan oleh ath-Thayalisi dalam Musnad-nya, Ibn Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya, al-Bazzar dalam Musnad-nya, ath-Thabarani dalam Mu’jam al-Kabîr, Abd ar-Razzaq dalamMushannaf, al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubrâ, Syu’ab al-îmân, dan yang lainnya.

Makna Hadis

Sabda Rasul saw.: InnalLâh kataba al-ihsân ‘alâ kulli syay’in. Frasa kataba ‘alâ, menurut ulama ushul artinya mewajibkan. Namun, makna mewajibkan itu tidak bisa diterapkan. Sebab, kulli syay’in, yang menjadi sasaran kewajiban, meliputi segala sesuatu, termasukghayr mukallaf yang tidak bisa dibebani taklif. Karena itu, menurut mayoritas ulama, kata‘alâ dalam frasa tersebut bermakna (dalam). Jadi maknanya adalah kataba fî. Hal itu seperti jawaban Rasul saw. ketika ditanya tentang amal yang paling disukai: ash-shalâtu ‘alâ waqtihâ maknanya ash-shalâtu fî waqtihâ (shalat pada waktunya). Menurut sebagian ulama, kata ‘alâ itu selain bermakna juga bermakna li (untuk). Karena itu, frasa kataba ‘alâ tersebut bermakna menetapkannya sebagai bagian dari syariah, yakni mensyariatkannya atau memerintahkannya. Hanya saja, karena diungkapkan dengankataba ‘alâ maka perintah itu bersifat mu’akkad (ditekankan). Ath-Thayibi seperti dikutip oleh al-Mubarakfuri dalam Tuhfah al-Akhwadzi menjelaskan makna kata kataba di sini: “yaitu mewajibkan, secara mubâlaghah (melebih-lebihkan), sebab ihsan di sini adalahmustahab (sunnah) dan cakupan ihsan itu adalah makna tafadhdhul(kelebihan/keutamaan)”.

Penggunaan kata ‘alâ dengan makna atau li dan bukan menggunakan kata ilâ itu menunjukkan bahwa ihsan yang diperintahkan itu tidak spesifik untuk makhluk tertentu saja, tetapi umum untuk semua makhluk dan dalam segala hal. Dengan begitu ihsan itu diperintahkan dalam hal ibadah, dalam hubungan kita dengan diri kita sendiri dan hubungan kita dengan manusia lainnya; juga mencakup perlakuan kita kepada makhluk lainnya baik hewan, tumbuhan atau alam secara keseluruhan.

Kata al-ihsân dalam hadis ini bermakna umum sehingga mencakup semua bentuk dan jenis ihsan. Ihsan dalam hal ini bukan hanya ihsan secara syar’i yang telah didefinisikan oleh Rasul saw. dalam riwayat Ibn Umar ra.:

« اْلإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ »

Ihsan adalah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat Dia dan jika engkau tidak melihat Dia maka sesungguhnya Dia melihat engkau (HR al-Bukhari dan Muslim).

Sebab, ihsan itu diperintahkan dalam segala sesuatu, sementara ihsan dalam hadis Ibn Umar itu khusus dalam ibadah. Dengan demikian maksud ihsan dalam hadis ini adalah makna bahasanya.

Menurut al-Jurjani di dalam At-Ta’rifât, secara bahasa ihsan adalah bagian kebaikan yang seharusnya dilakukan. Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengutip bahwa Ali bin Abi Thalib kw. menafsirkan ihsan dengan tafadhdhul (keutamaan-kelebihan). Asy-Syaukani di dalamFath al-Qadîr ketika menafsirkan QS an-Nahl ayat 90, mengatakan: makna ihsan secara bahasa ini menunjukkan bahwa ihsan adalah tafadhdhul (kelebihan/keutamaan) dengan sesuatu yang tidak wajib seperti sedekah sunnah. Termasuk ihsan adalah perbuatan yang karena itu seorang hamba diberi pahala, berupa apa-apa yang tidak diwajibkan oleh Allah dalam ibadah maupun selain ibadah. Karena itu, menurut Burhanuddin al-Biqai dalam tafsirnya Nazhm ad-Durar, ihsan adalah perbuatan ketaatan menurut profil yang paling tinggi.

Jadi hadis ini adalah perintah Allah agar kita melakukan ketaatan dalam segala hal sesempurna mungkin, baik dari sisi kuantitas maupun tatacara, bukan hanya mencukupkan pada yang wajib saja.

Kemudian Rasul saw. memberikan contoh ihsan itu dalam perbuatan yang terlihat kejam, yaitu membunuh dan menyembelih: “fa ahsinû al-qitlata dan fa ahsinû ad-dzabha-dalam riwayat lain adz-dzibhata-“. Kata al-qitlata dan adz-dzibhata bermakna hay’ah al-qatl wa adz-dzabh-bentuk dan tatacara membunuh dan menyembelih. Jadi yang diperintahkan di sini adalah ihsan dalam hal bentuk dan tatacara membunuh atau menyembelih, yaitu memilih cara-dalam batas ketentuan syariah-yang paling mudah, paling cepat dan paling kecil penderitaannya; tanpa menyiksa, menyayat apalagi mencincang sebelum membunuhnya. Membunuh di sini bersifat umum mencakup qishash, hadd (misalnyahadd murtad), maupun membunuh hewan, misalnya membunuh ular atau binatang buas yang menyerang.

Rasul saw. pun lebih mendetilkan ihsan itu dalam hal menyembelih. Beliau menyuruh untuk menajamkan pisau dan menyenangkan hewan yang disembelih. Dengan demikian, ihsan dalam menyembelih itu adalah menyembelih menggunakan pisau setajam mungkin lalu menggerakkan pisau dengan kuat sehingga secepatnya memutus kerongkongan (jalan makanan), tenggorokan (jalan nafas/udara) dan dua urat di sekitar keduanya. Adapun menyenangkan hewan yang disembelih itu dijelaskan dalam beberapa riwayat: memberi minum sebelum disembelih, tidak menyembelih di hadapan hewan lain, tidak menajamkan pisau di depan hewan yang akan disembelih, tidak membantingnya, tidak menginjaknya, tidak memukulnya, dsb; juga membiarkan hewan itu mati sempurna (diam) sebelum dikuliti, disayat dan dipotong-potong.

Dengan demikian, hadis ini memerintahkan kita melakukan ketaatan dengan kadar, ukuran, jumlah dan tatacara dari sisi fisik, emosi maupun ekspresi dalam bentuk yang paling baik dan sempurna. Allâhumma ij’alnâ min al-muhsinîn

.....................................

Syariat Islam Menghilangkan Money Politic

Praktik politik uang (money politic) berkembang dan marak dalam sistem politik oportunistis. Sistem politik yang jauh dari pondasi agama, alias sekuler. Sistem politik yang lahir dari cara pandang benefit (asas manfaat), di mana untung dan rugi merupakan satu-satunya standar dalam berpolitik. Untuk meraih benefit (keuntungan), segala cara pun dihalalkan, asal tujuan tercapai.

Dalam landscape politik seperti itu, para politikus tidak pernah berpikir bagaimana mengurus urusan umat. Karena itu, mereka tidak pernah hadir di tengah-tengah umat, ketika mereka dibutuhkan. Mereka pun jauh dari umat. Mereka baru mendekat, atau tepatnya mendekati umat, ketika mereka membutuhkan umat untuk kepentingan politik mereka. Karenanya, aceptabilitas (penerimaan) mereka di tengah-tengah umat pun rendah. Demikian juga elektabilitas (keterpilihan) mereka.

Namun, alih-alih mereka memerhatikan dan mengurus kepentingan umat dengan tulus, yang dengan begitu aceptabilitas dan elektabilitas mereka bisa naik, justru mereka lebih memilih jalan pintas. Pada saat seperti itu, mereka pun menyogok umat dan siapapun yang bisa disogok dengan uang najis para politikus oportunistis itu. Umat yang hidup dalam kultur politik yang korup dan kesulitan ekonomi pun tidak jarang yang akhirnya ikut menikmati uang najis itu. Karenanya, terjadilah patgulipat, alias simbiosis mutualisme.

Landscape dan kultur politik seperti inilah yang berkembang dalam sistem politik kapitalis. Selama pondasi, standar dan cara pandang politiknya masih dibangun berdasarkan sekularisme dan asas manfaat, selama itu pula landscape dan kultur politik seperti ini akan terus hidup dan tumbuh subur. Untuk menghentikan praktik politik seperti ini, yang dibutuhkan bukan hanya sekadar reformasi, tetapi perubahan mendasar. Akidah sekuralisme, yang menjadi pondasi politik oportunistis harus dibuang, diganti dengan Islam. Demikian pula, standar dan cara pandang benefit, harus dibuang jauh-jauh, diganti dengan halal-haram. Praktik menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan juga harus dihilangkan, diganti dengan keterikatan pada hukum syariah. Inilah perubahan mendasar yang dibutuhkan dan harus dilakukan.

Pertanyaannya kemudian, apa jaminannya jika Islam diterapkan, landscape dan kultur politik yang korup, termasuk politik uang (money politic) bisa dihilangkan? Jawabannya, pertama, jaminan itu ada pada akidah Islam yang menjadi pondasi kehidupan, termasuk sistem politik. Akidah Islam menjadikan setiap pemeluknya mempunyai ketakwaan kepada Allah dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga muncul self control (control pribadi) di dalam diri mereka. Dengan ketakwaan yang sama, masyarakat juga memilikisocial control, sehingga kewajiban amar makruf dan nahi munkar bisa berjalan dengan baik dan efektif di tengah-tengah masyarakat. Dengan akidah Islam pula, tidak ada satu pun hukum yang dijalankan oleh negara, kecuali hukum Islam. Negara pun tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum terhadap seluruh rakyat. Karena itu, dengan ketiga faktor ini, yaitu ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan negara yang konsisten menegakkan hukum Islam, maka satu-satunya kultur yang tumbuh dan berkembang adalah kultur yang baik dan sehat.
Ketika Abu Hurairah diutus oleh Nabi SAW selaku kepala negara untuk mengambil jizyahdan kharaj dari warga Yahudi, mereka pun berusaha menyuap utusan Nabi tersebut dengan mengumpulkan perhiasan istri-istri dan anak-anak mereka. Mereka mengatakan, “Kami telah mengumpulkan perhiasan ini dari istri-istri dan anak-anak perempuan kami untuk Anda, agar Anda bisa mengurangi jumlah pungutan yang Anda ambil dari kami.” Dengan tegas, Abu Hurairah pun menolak, seraya berkata, “Celakah kalian wahai bangsa Yahudi. Karena tindakan kalian, Allah telah melaknat kalian melalui lisan Nabi Dawud.” Ketika mendengar jawaban Abu Hurairah itu, mereka menyatakan, “Andai saja para pejabat negara seperti Anda, niscaya langit dan bumi ini akan tetap tegak selamanya.” Abu Hurairah bisa seperti itu karena ketakwaan pribadinya, sehingga self control-nya begitu kuat, dan tidak mempan disuap.

Ketika Khalifah Mu’awiyah melaknat Imam ‘Ali di mimbar-mimbar masjid, Asma’ binti Abu Bakar, mendatanginya dan menasihatinya agar tidak melakukan tindakan tidak etis itu. Bukan hanya Asma’, jamaah pun meninggalkannya agar tidak mendengarkannya melaknat ‘Ali (al-Ya’qubi, Tarikh al-Ya’qubi, 155). Ketika Khalifah Ja’far bin al-Manshur berangkat haji dari Baghdad ke tanah suci dengan menyertakan rombongan, maka seorang ulama berdiri menasihatinya seraya mempertanyakan dana yang digunakan sang khalifah untuk memberangkatkan mereka. Ulama itu adalah Sufyan as-Tsauri (Ibn Qutaibah ad-Dainuri, al-Imamah wa as-Siyasah, Juz II/172). Seorang raja ulama sekelas Izzuddin bin Abdussalam, ketika melihat kesalahan penguasa dalam kebijakan politik mereka, tidak segan-segan untuk membeberkan dan mengoreksi kesalahan tersebut di mimbar-mimbar khutbah. Ketika ditanya oleh muridnya, apakah ia tidak khawatir dengan tindakannya? Dengan tegas ia menyatakan, “Ketika Allah telah aku hadirkan dalam diriku, maka penguasa itu di mataku, ibarat seekor kucing.” (Fauzi Sinnuqarth, Taqarrub Ila-Llah, hal. 161) Sekali lagi, ketakwaanlah yang membentuk social control dalam diri Asma’, Sufyan as-Tsauri dan Izzuddin Abdussalam.

Ini hanya sekelumit contoh, bahwa Islam merupakan jaminan tumbuh dan berkembangnya landscape dan kultur politik yang bersih di tengah-tengah masyarakat. Selain ketiga faktor di atas, Islam juga mempunyai mekanisme yang jelas sehingga praktik-praktik politik yang kotor dan korup itu bisa dibersihkan.

Islam, misalnya, dengan tegas mengharamkan praktik suap, penyuap (ar-rasyi), penerima suap (al-murtasyi) dan perantara/broker (ar-ra’is bainahuma). Bukan hanya suap yang diharamkan, tetapi hadiah yang diberikan kepada penguasa juga diharamkan. Selain mengharamkan praktik suap dan hadiah, Islam juga menutup celah tumbuh dan berkembangnya praktik kotor seperti ini. Karena umumnya praktik suap dan hadiah ini terkait dengan kepentingan (kemaslahatan) penyuap yang hendak dipenuhi, sementara aspek ini terkait dengan urusan administrasi dan birokrasi, maka Islam pun membangun administrasi dan birokrasinya dengan tiga prinsip dasar: (1) birokasi yang sederhana (basathah fi an-nidzam); (2) cepat proses dan penyelesaiannya (sur’ah fi injaz); (3) ditangani oleh orang cakap dan bertakwa (‘Abd al-Qadim Zallum, Nidzam al-Hukm fi al-Islam, hal. 211-213).

Selain ketiga ciri di atas, birokrasi dan administrasi negara juga tidak bersifat sentralistik, tetapi desentralistik. Di tiap kota kecil atau besar ada biro administrasi, yang memungkinkan penduduk setempat untuk menyelesaikan urusan administrasi cukup di tempatnya, tidak perlu harus merujuk ke pusat. Manajemennya pun berkembang mengikuti perkembangan sarana dan prasarana, atau teknologi mutakhir. Tidak hanya itu, biro-biro ini juga dikepalai oleh ahli di bidangnya, serta memiliki sifat amanah, ikhlas, bertakwa kepada Allah dan cakap (Muhammad Husain ‘Abdullah, Dirasat fi al-Fikr al-Islam, hal. 86).

Dengan sistem seperti itu, celah dan peluang terjadinya praktik suap dan korupsi bisa ditutup rapat-rapat. Jika seluruh celah dan peluang tersebut tidak ditutup, tetapi masih nekat melakukan korupsi, maka hukum akan ditegakkan dengan tegas, tanpa pandang bulu. Islam pun menetapkan ta’zir, sebagai bentuk sanksi yang diberlakukan kepada mereka, di mana kadar dan beratnya akan ditetapkan oleh hakim.

Dengan semuanya itu, maka masyarakat pun bersih dari landscape dan kultur politik yang korup dan kotor, yang bukan saja membahayakan pelakunya, tetapi juga sendi-sendiri kehidupan masyarakat, bisa dibersihkan sebersih-bersihnya. Namun, semuanya itu hanya bisa diwujudkan dalam sebuah negara yang bernama Khilafah Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah. Itulah negara yang diidam-idamkan oleh setiap orang Mukmin.Wallahu a’lam.

Pengetahuan Islam ::.

Menggugat Jalan Demokrasi !

Pergolakan Di Timur Tengah Menunjukkan Kegagalan Jalan Demokrasi Untuk Melakukan Perubahan yang Substansial

Klaim sebagian pihak yang menyatakan pergolakan di Timur Tengah merupakan kemenangan demokrasi, sangat patut dipertanyakan. Yang terjadi sebenarnya adalah hal yang natural. Pemerintah diktator yang bertindak represif dan gagal menyejahterakan rakyatnya, sekuat apa pun akan tumbang. Dalam kondisi seperti ini, yang penting bagi rakyat adalah turunnya penguasa diktator. Artinya, bisa jadi rakyat tidak begitu peduli apakah itu demokrasi atau tidak!

Sebaliknya, perubahan yang terjadi di Timur Tengah saat ini justru dilakukan bukan dengan jalan demokrasi, tapi gerakan rakyat di luar parlemen (ekstra parlemen). Selama ini, ada semacam racun pemikiran yang terus ditebarkan di tengah umat Islam, kalau ingin merubah harus masuk parlemen , harus bergabung dalam ritual demokrasi. Gejolak Timur Tengah secara nyata membantah pandangan ini.

Disamping tidak efektif untuk membuat perubahan yang substansial , ritual demokrasi ini mengandung banyak persoalan. Yang mendasar adalah adalah bahaya ideologis. Demokrasi dengan pilar utamanya kedaulatan rakyat (as siyadah lil sya’bi) , telah menjadikan sumber hukum adalah akal dan hawa nafsu manusia atas nama rakyat.

Hal ini sangat-sangat bertentangan dengan prinsip utama aqidah Islam berupa kedaulatan di tangan Allah SWT (as-siyadah lil syar’i). Karenanya, yang menentukan yang hak dan yang batil adalah syariat Islam yang sumber hukum utama Al Qur’an dan as Sunnah. Islam dengan tegas menyatakan hak membuat hukum ada di tangan Allah SWT :inil hukmu illa lillah(QS Yusuf : 40). Dalam tafsir al Baghawi dijelaskan al hukmu itu berupa peradilan, syariat , hukum (al qodhou), perintah (al amru) dan larangan (an nahyu).

Tidak berhukum pada hukum Allah SWT dengan tegas dinyatakan sebagai bentuk kekufuran. Firman Allah SWT : Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir (QS Al Maidah : 44).

Tidak mengherankan kalau partai-partai yang mengklaim Islam, saat bergabung dengan ritual sekuler ini mengalami distorsi ideologis. Bahkan cendrung menjadi pragmatis, karena hanya berpikir bagaimana meraih suara terbanyak dengan berbagai cara. Alih-alih merubah, kehadiran mereka justru menjadi legitimasi sistem kufur yang memperpanjang usia sistem yang rusak ini.

Demokrasi juga menjadi alat untuk memperkuat intervensi asing lewat tokoh dan parpol yang didukung Barat, menimbulkan suasana konflik masyarakat, internal parpol, antar parpol. Pemerintah dan elit politik yang terpilih juga tidak pernah fokus mengurus rakyat karena sibuk mengurus ‘perpanjangan kekuasaan.

Biaya politik yang besar juga telah menyedot uang rakyat, yang seharusnya bisa digunakan untuk kesejahteraan mereka. Biaya demokrasi yang mahal itu menjadi pintu bagi politik transaksional yang menumbuh suburkan money politic, praktik kolusi, korupsi.

Sayangnya perubahan ekstra parlemen ini baru sebatas keinginan pergantian rezim. Tanpa visi perubahan bisa dibajak oleh berbagai kepentingan. Seperti kepentingan rezim lama yang berganti wajah menjadi pendukung rakyat dan terkesan reformis.

Termasuk rawan dibajak kepentingan asing. Perubahan terjebak pada menjadi alat revitalisasi dominasi negara besar dengan mengangkat rezim baru yang tetap dalam kontrol mereka. Amerika yang selama 30 tahun mendukung rezim Mubarak yang diktator, berubah arah seakan-akan menjadi pembela rakyat Mesir, untuk tetap mempertahankan kepentingannya.

Namun, gerakan people power - apalagi tanpa dukungan ahlul quwwah (kelompok militer)- bisa berujung berujung pada pertumpahan darah , kekacauan, perusakan hak milik umum, konflik horizontal hingga pembantaian sesama umat Islam. Kecendrungan ini terjadi di Libya. Dan jika rakyat tidak berhasil menumbangkan rezim, maka akan membuat penguasa tambah bengis dan paranoid

Karena itu seharusnya kita belajar dari perubahan yang dilakukan oleh Rosulullah SAW. Dengan dasar keimanan Rosulullah memiliki visi yang jelas, yaitu bagaimana agar Islam bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu Rosulullah SAW melakukan dua hal penting berupa penyadaran masyarakat tentang Islam dan mencari dukungan (an nushroh) dari ahlul quwwah berupa pemimpin -pemimpin kabilah. Rosulullah SAW mengajak mereka masuk Islam dan meminta mereka memberikan dukungan kepada kekuasaan Islam.

Lewat upaya yang sungguhnya-sungguh akhirnya, masyarakat Madinah sadar, siap dan rela diatur oleh Islam. Sementara ahlul Quwwah (para pemimpin qabilah dari Aus dan Khazraj) dengan ikhlas dan tanpa syarat menyerahkan kekuasaan kepada Rosulullah SAW dengan mengangkatnya menjadi kepala negara. Inilah yang menjadi kunci kenapa perubahan yang dilakukan Rosulullah SAW meskipun bersifat inqilabiyah (mendasar dan menyeluruh), namun nyaris tanpa pertumpahan darah. Inilah yang harus kita tiru

.:: Artikel ::.

Islam Tidak Akan Tegak Tanpa Khilafah

Wahai kaum Muslim: Kita harus menjadikan tegaknya Khilafah sebagai persoalan utama (qadhiyah mashîriyah) kita. Di mana demi tegaknya Khilafah kita korbankan jiwa dan harta benda kita yang paling berharga sekalipun; kita akan menebusnya dengan darah dan nyawa; dan kita tidak akan pernah mengabaikan apalagi melupakannya meski hanya sedetik saja, selama kita masih hidup. Kita melakukan semua ini, sebagai bentuk ketaatan kita pada Rasulullah Saw. Rasulullah Saw bersabda: “Wahai paman. Demi Allah. Sekiranya mereka meletakkan matahari di kananku dan bulan di kiriku agar aku meninggalkan urusan (agama) ini, niscaya aku tidak akan pernah meninggalkannya sampai Allah memenangkannya, atau aku binasa dalam mendakwahkannya.

Islam tidak akan tegak kecuali dengan Khilafah; dan juga Islam tidak akan pernah memimpin dunia kecuali dengan Khilafah.

Sehingga, demi membangun benteng yang kokoh, istana yang megah dan tiang-tiang penyanggah yang kuat, maka kami menyeru kalian, wahai orang-orang beriman.

Ingat! Hanya dengan tegaknya Khilafah, kita raih kemuliaan dan kebesaran, kedudukan dan kekuasaan; dan hanya dengan Khilafah, Tuhan kalian akan menolong dan memenangkan kalian. Kemudian, seluruh penduduk bumi akan mencintai kalian, dan para malaikat di langit akan ber-istighfâr (memintakan ampun) untuk kalian. Dengan demikian, kalian akan menjadi orang-orang yang sukses meraih kebahagiaan fi ad-dârain(dunia dan akhirat).

Ketahuilah, wahai hamba Allah. Semoga Allah merahmati kita semua: Sungguh ini merupakan perkara yang amat sangat serius, dan musibah yang besar. Sehingga dibutuhkan amal (usaha) dengan tenaga yang luar biasa, namun sangat besar pahalanya; sulit pelaksanaannya, namun sangat besar ganjarannya; serta membutuhkan pemahaman yang cermat, mahar yang mahal, kesabaran yang tak penah berakhir, dan strategi yang jenius. Apakah kalian di antara orang yang bersiap sedia berjuang menegakkannya?!

Khilafah adalah setetes air di atas tanah kering dan gersang, kemudian menghidupkannya hingga menjadi hamparan tanah hijau, yang menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya.

Khilafah merupakan obat mujarab untuk berbagai penyakit yang diderita kaum Muslim. Bahkan tidak hanya untuk kaum Muslim saja, namun untuk semua orang yang ada di bumi ini.

Allah SWT berfirman: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk rahmat bagi semesta alam.” (TQS. Al-Anbiyâ’ [21] : 107).

-----------------------------------------

Apa Itu Khilafah?

  • Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia. Khilafah bertanggung jawab menerapkan hukum Islam, dan menyampaikan risalah Islam ke seluruh muka bumi. Khilafah terkadang juga disebut Imamah; dua kata ini mengandung pengertian yang sama dan banyak digunakan dalam hadits-hadits shahih.
  • Sistem pemerintahan Khilafah tidak sama dengan sistem manapun yang sekarang ada di Dunia Islam. Meskipun banyak pengamat dan sejarawan berupaya menginterpretasikan Khilafah menurut kerangka politik yang ada sekarang, tetap saja hal itu tidak berhasil, karena memang Khilafah adalah sistem politik yang khas.
  • Khalifah adalah kepala negara dalam sistem Khilafah. Dia bukanlah raja atau diktator, melainkan seorang pemimpin terpilih yang mendapat otoritas kepemimpinan dari kaum Muslim, yang secara ikhlas memberikannya berdasarkan kontrak politik yang khas, yaitu bai’at.Tanpa bai’at, seseorang tidak bisa menjadi kepala negara. Ini sangat berbeda dengan konsep raja atau dictator, yang menerapkan kekuasaan dengan cara paksa dan kekerasan. Contohnya bisa dilihat pada para raja dan diktator di Dunia Islam saat ini, yang menahan dan menyiksa kaum Muslim, serta menjarah kekayaan dan sumber daya milik umat.
  • Kontrak bai’at mengharuskan Khalifah untuk bertindak adil dan memerintah rakyatnya berdasarkan syariat Islam. Dia tidak memiliki kedaulatan dan tidak dapat melegislasi hukum dari pendapatnya sendiri yang sesuai dengan kepentingan pribadi dan keluarganya. Setiap undang-undang yang hendak dia tetapkan haruslah berasal dari sumber hukum Islam, yang digali dengan metodologi yang terperinci, yaitu ijtihad. Apabila Khalifah menetapkan aturan yang bertentangan dengan sumber hukum Islam, atau melakukan tindakan opresif terhadap rakyatnya, maka pengadilan tertinggi dan paling berkuasa dalam sistem Negara Khilafah, yaitu Mahkamah Mazhalim dapat memberikan impeachment kepada Khalifah dan menggantinya.
  • Sebagian kalangan menyamakan Khalifah dengan Paus, seolah-olah Khalifah adalah Pemimpin Spiritual kaum Muslim yang sempurna dan ditunjuk oleh Tuhan. Ini tidak tepat, karena Khalifah bukanlah pendeta. Jabatan yang diembannya merupakan jabatan eksekutif dalam pemerintahan Islam. Dia tidak sempurna dan tetap berpotensi melakukan kesalahan. Itu sebabnya dalam sistem Islam banyak sarana check and balance untuk memastikan agar Khalifah dan jajaran pemerintahannya tetap akuntabel.
  • Khalifah tidak ditunjuk oleh Allah, tetapi dipilih oleh kaum Muslim, dan memperoleh kekuasaannya melalui akad bai’at.Sistem Khilafah bukanlah sistem teokrasi. Konstitusinya tidak terbatas pada masalah religi dan moral sehingga mengabaikan masalah-masalah sosial, ekonomi, kebijakan luar negeri dan peradilan. Kemajuan ekonomi, penghapusan kemiskinan, dan peningkatan standar hidup masyarakat adalah tujuan-tujuan yang hendak direalisasikan oleh Khilafah. Ini sangat berbeda dengan sistem teokrasi kuno di zaman pertengahan Eropa dimana kaum miskin dipaksa bekerja dan hidup dalam kondisi memprihatinkan dengan imbalan berupa janji-janji surgawi. Secara histories, Khilafah terbukti sebagai negara yang kaya raya, sejahtera, dengan perekonomian yang makmur, standar hidup yang tinggi, dan menjadi pemimpin dunia dalam bidang industri serta riset ilmiah selama berabad-abad.
  • Khilafah bukanlah kerajaan yang mementingkan satu wilayah dengan mengorbankan wilayah lain. Nasionalisme dan rasisme tidak memiliki tempat dalam Islam, dan hal itu diharamkan. Seorang Khalifah bisa berasal dari kalangan mana saja, ras apapun, warna kulit apapun, dan dari mazhab manapun, yang penting dia adalah Muslim.Khilafah memang memiliki karakter ekspansionis, tapi Khilafah tidak melakukan penaklukkan wilayah baru untuk tujuan menjarah kekayaan dan sumber daya alam wilayah lain. Khilafah memperluas kekuasaannya sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, yaitu menyebarkan risalah Islam.
  • Khilafah sama sekali berbeda dengan sistem Republik yang kini secara luas dipraktekkan di Dunia Islam. Sistem Republik didasarkan pada demokrasi, dimana kedaulatan berada pada tangan rakyat. Ini berarti, rakyat memiliki hak untuk membuat hukum dan konstitusi. Di dalam Islam, kedaulatan berada di tangan syariat. Tidak ada satu orang pun dalam sistem Khilafah, bahkan termasuk Khalifahnya sendiri, yang boleh melegislasi hukum yang bersumber dari pikirannya sendiri.
  • Khilafah bukanlah negara totaliter. Khilafah tidak boleh memata-matai rakyatnya sendiri, baik itu yang Muslim maupun yang non Muslim. Setiap orang dalam Negara Khilafah berhak menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan-kebijakan negara tanpa harus merasa takut akan ditahan atau dipenjara. Penahanan dan penyiksaan tanpa melalui proses peradilan adalah hal yang terlarang.
  • Khilafah tidak boleh menindas kaum minoritas. Orang-orang non Muslim dilindungi oleh negara dan tidak dipaksa meninggalkan keyakinannya untuk kemudian memeluk agama Islam. Rumah, nyawa, dan harta mereka, tetap mendapat perlindungan dari negara dan tidak seorangpun boleh melanggar aturan ini. Imam Qarafi, seorang ulama salaf merangkum tanggung jawab Khalifah terhadap kaum dzimmi:“Adalah kewajiban seluruh kaum Muslim terhadap orang-orang dzimmi untuk melindungi mereka yang lemah, memenuhi kebutuhan mereka yang miskin, memberi makan yang lapar, memberikan pakaian, menegur mereka dengan santun, dan bahkan menoleransi kesalahan mereka bahkan jika itu berasal dari tetangganya, walaupun tangan kaum Muslim sebetulnya berada di atas (karena faktanya itu adalah Negara Islam). Kaum Muslim juga harus menasehati mereka dalam urusannya dan melindungi mereka dari ancaman siapa saja yang berupaya menyakiti mereka atau keluarganya, mencuri harta kekayaannya, atau melanggar hak-haknya.”
  • Dalam sistem Khilafah, wanita tidak berada pada posisi inferior atau menjadi warga kelas dua. Islam memberikan hak bagi wanita untuk memiliki kekayaan, hak pernikahan dan perceraian, sekaligus memegang jabatan di masyarakat. Islam menetapkan aturan berpakaian yang khas bagi wanita – yaitu khimar dan jilbab, dalam rangka membentuk masyarakat yang produktif serta bebas dari pola hubungan yang negatif dan merusak, seperti yang terjadi di Barat.
  • Menegakkan Khilafah dan menunjuk seorang Khalifah adalah kewajiban bagi setiap Muslim di seluruh dunia, lelaki dan perempuan. Melaksanakan kewajiban ini sama saja seperti menjalankan kewajiban lain yang telah Allah Swt perintahkan kepada kita, tanpa boleh merasa puas kepada diri sendiri. Khilafah adalah persoalan vital bagi kaum Muslim.
  • Khilafah yang akan datang akan melahirkan era baru yang penuh kedamaian, stabilitas dan kemakmuran bagi Dunia Islam,mengakhiri tahun-tahun penindasan oleh para tiran paling kejam yang pernah ada dalam sejarah. Masa-masa kolonialisme dan eksploitasi Dunia Islam pada akhirnya akan berakhir, dan Khilafah akan menggunakan seluruh sumber daya untuk melindungi kepentingan Islam dan kaum Muslim, sekaligus menjadi alternatif pilihan rakyat terhadap sistem Kapitalisme.



.:: Ustadz Menjawab ::.

Wajib di-klik ::.



.:: Asmaul Husna ::.





Koleksiku

Koleksiku

Salma & Akbar

Salma & Akbar



Salma Ghoziyah A.

Salma Ghoziyah A.

About

Akbar Muhammad A.

Akbar Muhammad A.

Search box

About Author

Footer